KARYA
SENI RUPA 2 DIMENSI
1.KARYA LUKISAN
Judul : The beauty of the Sunset
Pencipta : Lintang Aurori
Media : Kertas gambar dan Krayon
Media : Kertas gambar dan Krayon
Tahun : 2019
Teknik : Arsir
Ukuran : 21 cm x 29,7 cm
DESKRIPSI
Lukisan senja diatas mempunyai arti dari warna jingga yang menghiasi langit-langit seakan melukiskan ketenangan bagi yang melihatnya.dibuat dengan menyatukan unsur-unsur garis dan bentuk yang memberikan efek sangat indah.Adanya penggunaan gradasi seperti, biru, putih, orange,merah yang memberikan efek lebih indah.Pemberian warna yang tidak hanya satu warna memberikan efek keserasian dalam lukisan tersebut.Kesan gerak yang ditimbulkan dari pengaturan unsur baik pada warna pada lukisan tersebut.
2.KARYA FOTOGRAFI
Judul : Penjual Peralatan Rumah Tangga
(Seri Meminjam
Mata dan Melihat Ruang) edisi 1 dari 3
Pencipta
: Yudha Kusuma Putera a. k. a. Fehung (Yogyakarta)
Media : Cahaya yang dihasilkan lewat
kamera
Ukuran
: 40 cm x 60 cm
Tahun
: 2012
DESKRIPSI :
Fotografi
diatas mengambil lokasi yang baik sehingga menarik perhatian orang lain.Foto
tersebut hasil jepretan yang mengutamakan komposisi, dengan menggunakan pola
keseimbangan asimetris dengan meletakkan fokusnya ditengah dan bagian lainnya
dibagian kanan dan kiri.Selain memerhatikan komposisi juga warna dan focus gambar
yang akan diambil.Dari segi pencahayaan juga baik karena dapat terlihat
keseluruhan gambar
Proses melihat tidak akan terlepas dari benda-benda
disekitar dimana Dia berada.Karya ini dilatarbelakangi oleh kesadaran akan
benda-benda disekitar dengan keterkaitannya dengan sudut pandang manusia. Sudut
pandang manusia melihat sekitar adalah dengan melihat dari posisi luar ke
dalam, dalam karya ini saya memposisikan diri dengan sudut pandang terbalik,
yaitu melihat dari dalam kemudian keluar “memakai mata dan berada di posisi
subjek foto”.
3. KARYA POSTER
Judul : Boeng, ajo boeng
Pencipta : Affandi Koesoeman
Media : -poster cetak
-gambar,cetak,sablon
Ukuran : 50 cm x 70 cm
Tahun : 1945
DESKRIPSI
Poster perjuangan " Boeng, ajo boeng" dilihat dari unsur bentuk, yang meliputi warna,garis atau tekstur yang merupakan representasi objek.Warna hitamdigunakan pada garis yang membentuk seluruh ilustrasi dan teks poster.Adapun warna merah-putih melanmbangkan bahwa pemuda tersebut pemuda Indonesia.Selain menandakan bahwa pemuda Indonesia merah juga berarti berani, dalam poster ini berani dalam memutus rantai besi yang membelenggu kedua tangannya.Pada poster tersebut nampak ilustrasi sosok pemuda yang digambar dengan ukuran setengah badan.Pemuda tersebut rambut pendek,mengenakan baju kemeja yang bagian atasnya terkoyak dan terbuka.Kepalanya menoleh ke arah kanan dengan mulut yang terbuka lebar,mata sedikit tertutup, dan alis yang berkerut, seperti sedang berteriak.Kedua tangannya diangkat dan direntangkan sambil menggengam tiang yang ujungnya terikat bendera Merah-Putih
Poster perjuangan " Boeng, ajo boeng" dilihat dari unsur bentuk, yang meliputi warna,garis atau tekstur yang merupakan representasi objek.Warna hitamdigunakan pada garis yang membentuk seluruh ilustrasi dan teks poster.Adapun warna merah-putih melanmbangkan bahwa pemuda tersebut pemuda Indonesia.Selain menandakan bahwa pemuda Indonesia merah juga berarti berani, dalam poster ini berani dalam memutus rantai besi yang membelenggu kedua tangannya.Pada poster tersebut nampak ilustrasi sosok pemuda yang digambar dengan ukuran setengah badan.Pemuda tersebut rambut pendek,mengenakan baju kemeja yang bagian atasnya terkoyak dan terbuka.Kepalanya menoleh ke arah kanan dengan mulut yang terbuka lebar,mata sedikit tertutup, dan alis yang berkerut, seperti sedang berteriak.Kedua tangannya diangkat dan direntangkan sambil menggengam tiang yang ujungnya terikat bendera Merah-Putih
4.KARYA RELIEF
Judul : Flora dan Fauna
Pencipta : Sutrisno
Media : Kayu Jati
Ukuran : 60 cm x 40 cm
Teknik : Ukir
Tahun : 2008
DESKRIPSI
Relief " Flora dan Fauna" mengambil tema Dedaunan.Teknik ukir yang dihasilkan memberikan kesan timbul pada relief, sehingga seperti wujud asli flora dan fauna yang diukir. Menyatunya unsur-unsur yang lain seperti garis juga memberikan kesan yang indah.Nilai simbolis relief dedaunan menggambarkan tentang sebuah kondisi alam yang masih asri dan merupakan sumber kehidupan bagi umat manusia di dunia.Hal ini disimbolkan dengan beberapa ekor burung beraktivitas mencari makan,daun,bunga dan buah yang memenuhi bidang karya yang melambangkan adanya kehidupan di alam yang masih terjaga dan terawat dengan baik.
5. KARYA BATIK
Judul : Sidomukti
Pencipta : Edward Hutabarat
Media : Kain mori dan lilin malam
Teknik : Teknik canting
DESKRIPSI
Batik Sidomukti secara struktur merupakan pengulangan bentuk tahta atau singgasana.Dibuat dengan zat pewarna soga alam.Warna soga sendiri merupakan pengganti warna oranye yakni perpaduan antara merah dan kuning.Warna merah kecoklatan didapat dari kulit pohon mengkudu,tingi,tegeran,jambal yang disebut "soga".Warna merah tersendiri melambangkan hawa nafsu untuk melakukan perbuatan baik dengan semangat yang tinggi dan gagah berani.Ornamen singgasana menggambarkan pengharapan akan kedudukan dan derajat yang tinggi,mulia dan dihormati banyak orang seperti halnya seorang pemimpin ataupun raja.
KARYA SENI RUPA 3 DIMENSI
Judul : Tugu Muda
Pencipta
: Salim Hendro
Media/ Teknik Pembuatan : Batu/cor
Corak/ Gaya/ Aliran Karya : Representatif
Ukuran
: 53 m
Deskripsi Singkat
:
Menyatunya
unsur yang ada menimbulkan bentuk yang timbul sehingga memberikan efek seperti
lilin.Komposisi yang digunakan juga menggunakan komposisi simetris yaitu,
meletakkan fokusnya atau tugu muda dibagian tengah kota.Keseimbangan juga
menggunakan keseimbangan sentral yang acuannya terpusat pada tugu
muda.Pemberian warna juga bersatu dalam membangun komposisi yang indah.Tugu
Muda berbentuk seperti lilin yang mengandung makna semangat juang para pejuang
untuk mempertahankan kemerdekaan RI tidak akan pernah padam. Bentuk Tugu muda
merupakan tugu yang berpenampang segi lima. Terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu
landasan, badan dan kepala. Pasa sisi landasan tugu terdapat relief.
Keseluruhan tugu dibuat dari batu. Untuk memperkuat kesan tugunya, dibuat kolam
hias dan taman pada sekeliling tugu.
Sejarah : .
Tugu ini didirikan untuk mengenang peristiwa
Pertempuran Lima hari di Semarang[1]. Peletakan batu pertama dilakukan pada
tanggal 28 Oktober 1945, oleh Mr. Wongsonegoro (Gubernur Jawa Tengah) pada
lokasi yang direncanakan semula yaitu didekat Alun-alun. Namun karena pada
bulan Nopember 1945 meletus perang melawan Sekutu dan Jepang, proyek ini
menjadi terbengkalai. Kemudian tahun 1949, oleh Badan Koordinasi Pemuda
Indonesia (BKPI), diprakarsai ide pembangunan tugu kembali, namun karena
kesulitan dana, ide ini jugaa belum terlaksana. Tahun 1951, Walikota Semarang,
Hadi Soebeno Sosro Wedoyo, membentuk Panitia Tugu Muda, dengan rencana
pembangunan tidak lagi pada lokasi alun-alun, tetapi pada lokasi tempat
terjadinya peristiwa pertempuran lima hari di semarang yakni di pertemuan Jl.
Pemuda, Jl. Imam Bonjol, Jl. Dr. Sutomo, dan Jl. Pandanaran dengan Lawang Sewu
seperti lokasi sekarang ini. Akhirnya pada tanggal 10 Nopember 1951, Gubernur
Jawa Tengah Boediono meletakkan batu pertama di lokasi yang baru ini
2. KARYA INSTALASI
2. KARYA INSTALASI
Judul : Bouquet of love
Pencipta : Eko Nugroho
Ukuran : 10 m x 7 m
Media : Sampah
DESKRIPSI :
Instalasi ini terbuat dari ribuan sampah bekas yang disusun dengan sedemikian indah.Adanya ribuan sampah yang berbeda jenis,ukuran,warna membuat instalasi ini semakin serasi dengan tema " bouquet of love".Penonjolan bentuk pada bagian depan juga terlihat lebih cerah daripada bagian belakang.Sehingga oarang tidak akan menyangka kalay instalasi ini sebenarnya terbuat dari bahan dasar sampah.
3. KARYA ARSITEKTUR
Judul
: Masjid 99 Kubah
Desain : Ridwan Kamil
Media : Marmer
DESKRIPSI
Arsitek masjid 99 kubah ini membangun dengan maksud dari 99 kubah adalah sesuai dengan nama baik Allah yanitu Asmaul Husna.Masjid ini tidak seperti bentuk masjid lainnya.Adanya pewarnaan pada masijd juga memberikan kesan indah.Terlihat pada kubah, terdapat gradasi warna yang begitu indah yaitu warna merah,oranye,kuning,pink sampai ke putih.Bentuk yang unik membuat masjid ini terlihat lebih megah.
4. KARYA KERAMIK
Judul : Twin Pon
Pencipta : F Widayanto
Tahun : 2002
Bahan : ceramic.
Ukuran : 54 cm x 63 cm x 60 cm
DESKRIPSI
:
Menyatunya usnur-unsur seperti,garis,warna, dan bentuk memberikan kesan nyata pada karya ini.Bentuk yang dibuat timbul menggambarkan bentuk aslinya.Warna emas pada keramik ini juga terlihat menyimbolkan kemewahan.Karya ini terdapat seorang ibu yang diatasnya terdapat dua orang bayi.Hal ini menyimbolkan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.
5.KARYA PRODUK
Judul : Light in the dark
Pencipta : Kelompok 6 XII MIPA 3
Media : kain bekas,semen
Teknik :
Cor,cetak
DESKRIPSI
Menyatunya unsur yang ada sehingga menimbulkan
bentuk seperti kelopak bunga memberikan kesan indah. Pemberian warna hitam
sebagai warna dasar kemudian diberi tambahan warna lain seperti,
biru,putih,kuning, dan orange memberikan keserasian dengan warna dasar.
Tanaman yang digunakan juga kelihatan tidak tertutup oleh bagian pinggir dari
pot.Makna dari warna pada pot ini menggambarkan keberagaman warna yang membuat indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar